Topik pengembangan keuangan mikro syariah sejatinya dapat kita pantau dari atas langit, dalam bahasa lain helicopter view.
Pastinya akan berbeda pendekatan ketika merumuskan strategi dari lingkup mikro dengan perumusan strategi dari level makro. Perbedaannya bisa terlihat dari sumber data yang diperoleh, perspektif atas kondisi industri, dan juga bagaimana respons atas dinamika yang terjadi di lapangan. Hal hal seperti ini membutuhkan keterampilan “melihat sesuatu dari atas langit” yang pastinya tetap diimbangi dengan penyertaan sumber data pada level mikro.
Pada topik pengembangan keuangan mikro syariah, kita tidak bisa mengatakan bahwasanya digitalisasi merupakan jalan keluar utama agar koperasi syariah bisa segera menjadi rival terberat lembaga perbankan. Ketika dilihat dari level mikro (non-helicopter view) sepertinya permasalahan klasik koperasi syariah bisa diselesaikan dengan adanya penetrasi teknologi di beberapa aspek penting dalam operasional sehari hari. Seperti perlunya migrasi digitalisasi pada sektor pencatatan, keanggotaan, dan lain sebagainya. Hal ini tidaklah salah, karena bagaimanapun digitalisasi merupakan sarana terbaik untuk tetap bisa bersinergi dengan kemajuan teknologi saat ini.
Di sisi lain, ketika melihat dari sisi makro, maka akan terlihat banyak sekali faktor pendukung yang harus tersedia untuk topik ini. Bisa dimulai dari pembenahan sistem administrasi database koperasi yang berada di area regulator, perencanaan koordinasi intensif dan berkelanjutan antar koperasi syariah dalam satu regional, sentuhan digitalisasi pada setiap koperasi syariah, sampai dengan perlunya pendampingan layanan “semua dalam satu” (all in one) yang dijalankan oleh konsultan koperasi syariah. Hal ini sebenarnya bisa termonitor melalui pendekatan level mikro, tetapi dengan adanya “persyaratan tambahan” yang harus dilewati, yaitu sebuah kendala.
Dengan melalui pendekatan level makro, kendala tersebut bisa terdeteksi di atas kertas ketika dalam sesi perencanaan. Selain tujuan efisiensi, pendekatan level makro juga bisa menimbulkan alternatif harapan baru di dalam industri. Ini menjadi penting karena dengan karakteristik yang bisa dikatakan cukup “unik”, tidaklah mudah untuk bisa melakukan migrasi besar besaran di dalam dunia koperasi syariah. Perlu upaya yang sistematis, masif, dan juga solutif untuk dapat “memaksa” industri keuangan mikro syariah naik sampai pada level tertinggi.